BAHAYA MENGGUNAKAN SOFTLENS MURAHAN!

1:45 AM

Haaaiii
Setelah kemarin aku mereview produk, kali ini aku bakal berbagi cerita pengalaman aku saat memakai softlens. Disini bukan pengalaman yang mengenakan ya ladies tapi justru pengalaman yang paling ga banget a.k.a buruk dan jangan sampe kamu ngerasain hal yang sama seperti aku.

Awal ceritanya saat itu aku sedang kepo-keponya untuk gimana sih pakai softlens? Aduh kayanya bagus deh kalo mata aku dipakain softlens secara aku punya mata yang besar (belo) dan akhirnya aku memutuskan untuk menyisihkan uangku untuk membeli softlens. Saat itu temanku juga lagi kepo-keponya banget sama softlens, jadilah kita berdua untuk pergi membeli softlens.

Pertama aku budgetin dulu berapa kira-kira harga softlens tersebut. Dan yang aku dengar harga softlens yang bagus dan sudah termasuk murah yaitu dengan seharga Rp. 200.000 jadilah aku menyisihkan uangku segitu. Setelah aku menyisihkan uang langsung saja aku dan temanku yang sama-sama kepo ingin pakai softlens pergi ke sebuah optik yang ada di Mall daerah Depok.

Setelah sesampainya di optik, aku langsung saja bilang ke bapak bapak sang empunya optik jika aku ingin membeli softlens. Bapak-bapak tersebut memberikan buku katalog softlens agar memudahkan aku untuk memilih softlens mana yang akan aku beli.

Ternyata diluar dugaan banget yang tadinya aku kira harga softlens termurah sekitar Rp. 200.000 disana aku melihat ada softlens serharga Rp. 50.000! Harga softlens disana bervariatif dari mulai Rp. 50.000 sampai yang Rp. 200.000 juga ada. Karena aku sedikit tergiur dengan harga yang terbilang murah untuk seukuran softlens, jadilah aku tanya ke bapak optik penjual softlens apa perbedaan secara kualitas dari harga termurah sampai yang termahal. Kata bapak optik penjual softlens "ya sama aja ga ada bedanya. Harga itu tergantung merknya, sama aja kaya kamu beli baju kan ada yang harga segini segitu tapi sama aja" lanjut aku tanya "tapi yang harga murah seperti ini aman dipakai pak? ga ada efek sampingnya?" 

"ya engga ada dong, kita jual softlens murah tapi bukan murahan" jawab si bapak.

Makin tertarik aja dong untuk membeli dengan harga murah, ditambah bisa hemat banyak. Akhirnya aku memilih softlens dengan harga Rp. 50.000 dengan warna grey begitu juga dengan temanku dia membeli softlens yang sama.

Sebelumnya aku coba dulu di optiknya apakah cocok warna itu di wajahku. Awalnya agak gemeteran makenya karena ini baru pertama kali banget buat pakai softlens. Setelah agak lama nyantolah si softlens di mataku. Ternyata cocok banget! pas aku liat di kaca mataku rasanya semakin cantik saja haha. Tapi saat mencobanya pun rasanya sedikit mengganjal. Mungkin efek karena baru pertama kali pakai. Aku masih berfikiran positif. Aku bungkuslah si softlens dan air pencuci dan tetesan mata yang katanya 2 in 1 bisa dipakai dua duanya.
Sesampainya aku di kosan langsung deh aku coba pake softlens dan pamer ke semua temen-temen kosan. Agak norak sih ya haha tapi gapapa lah kali kali. Setelah pamer pamer lanjut ke foto-foto. Ini dia mataku yang pakai softlens.






Keesokannya aku mencoba pakai softlens tersebut ke kampus. Agak ga nyaman sih tapi aku masih berikir positif lagi mungkin karena baru pertama kali. Setiap mata aku sakit aku tetesin aja air softlensnya biar agak ademan. Tapi rasa ademnya ga berlangsung lama. Kebetulan saat itu aku sampai malam di kampus dan mataku pun mulai sakit, dan aku memutuskan untuk membukanya karena tidak kuat.
Keesokannya aku pakai lagi ke kampus dengan harapan mataku terbiasa dengan adanya softlens ini. Tapi belum sampai gedung jurusanku aku sudah tidak kuat memakainya. Aku copot saja di kamar mandi terdekat. Namun disitu aku masih berfikiran positif lagi mungkin karena mataku belum terbiasa. Tapi aku jadi teringat tayangan di tv yang mengupas tentang softlens abal yang sudah kadaluarsa tapi dijual lagi!

Ciri-cirinya softlens yang dipakai rasanya sakit dan teksturnya sudah tidak lembut lagi, karena kadar air di dalamnya sudah berkurang. Dan itu yang aku rasakan pada softlens yang aku pakai. Tapi lagi-lagi aku berusaha berpikir positif lagi. Ohiya di tayangan tv itu juga bilang air pencuci dan tetesannya pun dibuat dari alkohol! Kebayang ga sih alkohol masuk ke mata kitaaaa >.< dan katanya saat cairan yang terbuat dari alkohol itu ditetesin ke mata akan terasa panas. Itu juga yang aku rasakan saat itu. Tapi lagi-lagi aku masih berfikiran positif karena bapak bapak penjualnya bilang kalo ini aman untuk dipakai. Dan barang yang dia jual pun juga terpercaya (namanya orang jualan) -_-

Dan pengalaman yang paling parahnya lagi, waktu itu aku pakai lagi softlens ke kampus. Rasanya masih sama sakitnya tapi aku coba untuk menahannya. Disitu mataku udah mulai merah, temen-temen aku juga udah nyuruh aku buka softlensya tapi aku masih kekeh buat make. Huhuu bodoh banget ya -_-

Kebetulan hari itu hari jumat jadwalnya aku pulang ke rumah. Saat aku keluar gedung bersama temanku, dia mau nungguin temennya yang katanya ingin pulang bareng juga. Pas diluar gedung muali muncul tanda-tanda keanehan yang muncul dari mata aku. Rasanya kaya liat asep kabut gitu. Aku pikir emang ada yang lagi bakar sampah. Aku tanya aja ke temen aku "mel ini asep dari mana ya?"

"Ha asep? Ga ada asep"

"Ini gue liat asep"

"Softlens lu kali tuh"

Disitu aku paksain tetep pake softlensnya. Sepanjang jalan di kereta aku diam saja karena merasakan sakit yang amat sangat dari mataku. Rasanya kaya bola mataku diremek remek kepalaku juga rasanya kaya diremek remek jufa. Mata aku jufa rasanya panas banget. Ga enak! Huuu rasanya mau nangis pengen cepet cepet turun biar bisa lepas softlensnya. Saat sampai di manggarai aku turun kebetulan aku juga harus transit untuk naik kereta menuju ke Bekasi. Aku langsung menuju ke kamar mandinya. Tapi karena jalan ke kamar mandi lumayan jauh aku merasakan hal aneh lagi. Mataku ga bisa liat cahaya matahari stetik pin. Setiap kena cahaya rasanya mataku mau merem aja ga bisa melek. Sesampainya di kamar mandi langsung saja aku lepas ga peduli tanganku bersih apa kotor yang penting benda ini lepas dulu dari mataku.

Setelah dicopot rasanya pun masih sakit. Masih pusing dan ga kuat. Ga lagi lagi deh pakai softlens, batinku dalam hati.

Aku jadi makin yakin kalo softlens yang aku pakai benar benar kadaluarsa seperti apa yang aku lihat di tv. Aku juga jadi teringat kata bapak penjual softlens kalo ini ga ada bedanya dengan yang mahal. Disitu aku langsung kepikiran baju harga murah dan mahal pastilah beda. Baju yang mahal bahannya biasanya 100% cotton tapi yang murah biasanya lebih banyak polimernya dibanding cottonnya.

Jadi ladies kalau ingin beli softlens saranku lebih baik konsul dulu ke dokter ya jangan langsung beli kaya aku apalagi dengan harga yang teramat murah seperti itu. Karena kalo kamu konsul dulu ke dokter bola mata kamu juga diukur agar diameternya cocok antara softlens dan kornea mata.
Jangan juga terlalu percaya sama orang jualan. Namanya orang jualan pasti bilang produknya bagus biar dibeli tanpa mikirin apa akibatnya. Kalo kaya gini mau nuntut ke siapa coba?

Yang pakai softlens dari rekomendasi dokterpun juga tetap harus menjaga baik-baik dan juga perawatannya jangan asal asalan. Karena benda ini ditempel di mata kalo mata rusak mau diganti apa? Ga bisa kan. Dan pakai softlenspun jangan terlalu lama, pakai kurang lebih 8 jam. Biarkan mata kamu bernapas lega ya ladies. Karena kalo kamu lagi pakai softlens asupan asupan oksigen ke matamu akan berkurang. Mata juga perlu oksigen loh. Yang paling penting jangan dibawa tidur. Karenak lama kelamaan bila dibiarkan akan menyebabkan kebutaan. Gamau kan mata cantikmu jadi buta hanya karena ingin tampil cantik?

Dan yang paling penting syukuri saja apa yang udah dikasih Allah :) kalo emang ga terlalu perlu pakai lebih baik gausah pakai softlens :)

Thank you for reading :)
See you in my next post

You Might Also Like

0 komentar